rGeotek

Studi Hidrogeologi dan Kebencanaan Geologi

Studi Hidrogeologi dan Kebencanaan Geologi adalah dua bidang penting dalam ilmu geologi yang memiliki dampak signifikan pada kehidupan manusia dan lingkungan. Hidrogeologi mempelajari air tanah dan pergerakannya dalam kerak bumi, memberikan wawasan krusial dalam manajemen sumber daya air dan mitigasi risiko banjir serta kekeringan. Di sisi lain, Kebencanaan Geologi fokus pada pemahaman dan pemantauan gejala alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan longsor, dengan tujuan utama mengurangi kerugian dan risiko yang dapat ditimbulkan oleh kejadian-kejadian geologi ini. Dua bidang studi ini, meskipun berbeda dalam fokusnya, memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan keselamatan masyarakat di tengah tantangan yang terus berkembang yang dihadapi oleh planet kita. Studi ini mencangkup 2 kajian yaitu bidang hidrogeolog (yang terkait dengan sifat hidrolika air tanah), serta kebencanaan geologi (tanah longsor, gerakkan massa tanah, kerawanan banjir, dan kerawanan gerakkan tanah).

 

a. Studi Hidrogeologi

Studi ini melibatkan sifat mekanika air tanah yang berada di bawah permukaan bumi. Kajian ini  biasanya diperlukan untuk kebutuhan kawasan komersil yang membutuhkan nilai debit tinggi dan kontinyu, maka pengujian ini biasanya dilakukan pumping test untuk mengetahui stabilitas debit air yang dipompa selama 24 jam penuh.

 

b. Studi kebencanaan geologi

Studi ini biasanya dibutuhkan untuk kajian dasar apabila ada pihak pengembang ingin membangun semisal perhotelan, atau kawasan taman bermain bahkan sampai perumahan di dekat kawasan rawan bencana. Maka peran geologi kebencanaan perlu diterapkan dalam pekerjaan ini. Semisal membuat peta kerawanan gerakkan tanah denga metode skoring atau pembobotan yang pendekatannya secara spasial dari data sekunder, setelah itu didapatkan zonasi-zonasi yang tidak rawan, sedang, dan sangat rawan. Selain itu juga, bisa diterapkan untuk kerawanan gerakkan banjir. Sehingga akan menjadi pertimbangan penuh, untuk pemerintah daerah setempat, atau para pihak pengembang untuk pembangunan kedepannya.

 

Gambar I. 1 Peralatan untuk pengujian pumping test.

 

Gambar I. 2 Peta studi kerawanan gerakkan tanah dengan pendekatan spasial di Sumedang dan sekitarnya.

Dalam studi kebencanaan geologi, biasanya perlu melampirkan data geologi teknik, selain dari pemboran salahsatunya bisa dengan menggunakan DCPT (Dutch Cone Penetration Test) atau sering disebut dengan Sondir Belanda. Prinsip dari pengerjaan seperti ini yaitu sama dengan hukum fisika yang ketiga Faksi = F reaksi. Perlawanan dari gesekan tanah dengan konus akan mencapai maksimum apabila gaya penahannya tidak kuat lagi mendorong kebawah. Manfaat pekerjaan ini biasanya sebagai studi awal kekuatan tanah yang nanti akan dilakukan perhitungan pondasi semisal untuk gedung dua tingkat, atau kawasan taman bermain. Penerapan di bidang kebencaann biasanya banyak dipakai di daerah yang terkena limpas banjir di pinggir bantalan sungai. Sehingga perlu direkayasa kelokan sungai dengan membuat bronjong. Nah untuk menyimpan bronjong ini tentu sangat berat maka harus ada kajian geoteknik terlebih dahulu seperti sondir.

 

Gambar I. 3 Pengujian sondir dilapangan.

Gambar I. 4 Grafik hasil pengujian sondir.

 

Gambar I. 5 Pendugaan jenis batuan/tanah dari hasil pengujian sondir.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top